Jumat, 31 Agustus 2012

Karir / lowongan kerja baru dalam industri penerbangan

Sejalan kebutuhan akan transportasi yang cepat, aman dan nyaman, Industri penerbangan akan berkembang dengan cepat. Hal itu tentu saja akan membuka lapangan kerja / karir baru di industri ini. Kebutuhan jumlah pegawai akan terus meningkat setiap waktu sejalan makin tingginya jumlah armada yang dioperasikan operator penerbangan.

Boeing, sebagai perusahaan pembuat pesawat terbesar saat ini, memprediksi kebutuhan ratusan ribu pilot dan teknisi baru dalam 20 tahun ke depan. Kawasan Asia pasifik diprediksi membutuhkan 185.600 pilot dan 243.500 teknisi. Yang terbesar diantaranya adalah Cina yang diprediksi membutuhkan 71.300 pilot dan 99.400 teknisi. Khusus untuk Asia Tenggara membutuhkan 51.500 pilot dan 67.400 teknisi.
Prediksi tersebut tentu bukan tanpa alasan, Boeing tentu telah melihat trend pertumbuhan jumlah penumpang, pesanan pesawat maupun hal-hal lain yang dapat dijadikan referensi untuk prediksi tersebut.
Khusus untuk Indonesia, kita dapat saksikan airlines-airlines besar mulai mendatangkan ratusan pesawat baru. Garuda dan Lion mendominasi pembelian pesawat baru dengan nilai kontrak yang sangat besar.
Untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah armadanya, airlines bukan hanya membutuhkan pilot dan teknisi. Profesi seperti pramugari, ground handling, marketing and back office pun, tentu saja akan meningkat dengan jumlah yang tentu saja lebih besar daripada pilot dan teknisi.
Untuk kelancaran bisnis ini maka otoritas penerbangan ataupun airport pun tentu saja akan membutuhkan tenaga-tenaga baru yang lebih banyak terutama untuk air traffic control ataupun tenaga-tenaga penunjang kebandaraan lainnya.
Tidak akan lama lagi akan muncul iklan lowongan-lowongan pekerjaan baru di media massa akibat kurangnya tenaga di bidang ini. Penulis pun sudah sering melihat iklan seperti ini baik untuk karir di dalam maupun di luar negeri.
Kondisi ini bukan tanpa alasan, karena sesungguhnya pendidikan calon penerbang maupun teknisi di negeri ini sudah diperhitungkan oleh dunia internasional.

Rabu, 29 Agustus 2012

CN-235 pesawat canggih ?


CN 235-military
Tidak bisa saya sembunyikan kekaguman terhadap desain interior CN-235 VIP Angkatan Udara Korea Selatan ini. Konon,belakangan setelah itu, saya memperoleh informasi bahwa desain dan perlengkapan VIP interior CN-235 tersebut adalah produk dari pesanan khusus Pemerintah Korea Selatan kepada pihak PTDI. Terus terang, sangat mewah untuk ukuran Indonesia dan yang istimewa adalah sangat bersih,termasuk lantainya. Yang sangat mengharukan saya adalah melihat bagaimana para awak pesawat bertugas di pesawat itu dengan penuh kebanggaan. Bertugas menerbangkan VIP dengan pesawat khusus buatan Bandung! (sumber : Industri Pesawat Terbang RI, mau kemana?)
Bangga dan haru membaca ulasan dan pengalaman pribadi dari Marsekal yang memiliki pemikiran dan analisa yang tajam ini.
Secara teknis, pesawat ini memang dirancang dengan kemampuan yang dapat dikatakan unik sesuai karakteristik lingkungan Indonesia. Sangat disayangkan pesawat yang memiliki berbagai kegunaan ini (bukan hanya mengangkut penumpang) ternyata kurang diperhatikan di negerinya sendiri.
Sementara cukup banyak negara lain menggunakan pesawat ini, baik sebagai pesawat maritim, surveillance maupun pesawat VIP (kepresidenan/kerajaan).
PT DI sebagai pembuat pesawat ini di Indonesia mengklaim bahwa pesawat CN235-200 adalah pesawat komuter dengan jarak sedang, dengan kemampuan mengangkut 35 sampai 42 penumpang. Teknologi yang digunakan juga tidak main-main, dan hanya membutuhkan landasan yang pendek untuk take-off dan landing. Selain itu CN-235 mampu take-off dan landing pada landasan yang tidak mulus cocok untuk bandara / rute perintis.

Untuk keperluan tertentu seperti angkutan cargo, proses bongkar-muat dapat dilakukan dengan menggunakan pintu belakang, sedangkan untuk keperluan lain konfigurasi pesawat ini bisa dilaksanakan dengan cepat.
Realibilitas yang tinggi, perawatan yang mudah, dan konsumsi bahan bakar yang ekonomis mungkin menjadi pertimbangan negara lain untuk menggunakan pesawat ini.
Lalu bagaimana perkembangan pesawat ini ke depan ? Kita saksikan saja.

Selasa, 28 Agustus 2012

Sistem Boarding Pass pada Kereta Api dan moda transportasi darat lainnya

Ada yang tidak biasa pada lebaran tahun ini, terutama untuk moda transportasi darat. PT Kereta Api Indonesia mulai menerapkan sistem boarding pass dimana setiap calon penumpang telah mendapat kepastian mendapat tempat duduk. Penumpang tidak perlu lagi berdesak-desakan dan berebut untuk mendapatkan tempat duduk seperti tahun-tahun sebelumnya. Tidak perlu ada penumpang yang masuk melalui kaca kereta yang terbuka (pecah) di kelas ekonomi.

Mulai tahun depan, sistem sistem boarding pass yang sukses diterapkan di moda transportasi kereta api akan mulai diterapkan pada angkutan jalan dan angkutan laut.  “Salah satu yang bagus adalah sistem boarding pass yang dilakukan oleh PT. KAI, dan kita ingin menerapkan tahun depan secara bertahap di angkutan jalan dan angkutan laut,” demikian pernyataan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat mengunjungi Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2012 di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Minggu (26/8).

Beberapa pilot project untuk angkutan jalan dan laut telah ditetapkan dan kita tunggu realisasinya. Mudah-mudahan dengan cara ini kita memperoleh layanan transportasi yang aman, nyaman dan manusiawi.

Penggunaan sistem boarding pas maupun pemeriksaan KTP agar sesuai tiket memiliki banyak keuntungan terutama dalam hal keamanan berkendara, diantaranya :
a. jumlah dan berat penumpang yang diperbolehkan tidak overload sehingga tidak mengganggu kinerja kendaraan maupun pengemudi. Bisa kita bayangkan jika kendaraan jarak jauh harus miring ke kiri (seperti lirik lagu yang pernah dinyanyikan alm Franky Sahilatua) belum lagi jika harus menghadapi tanjakan dan turunan.
b. mengurangi kemungkinan orang yang berniat buruk untuk menyusup ke dalam kendaraan, bukan tidak mungkin ada orang yang berpura-pura menjajakan dagangan, mengamen, maupun berpura-pura sebagai penumpang namun tujuannya adalah untuk mencopet.

Dengan tercatatnya identitas masing-masing penumpang maka mudah-mudahan mereka berpikir dua kali. Dan tentu saja selain crew kendaraan, penumpang, dan petugas yang berwenang seharusnya tidak seorang pun yang diperkenankan naik dalam kendaraan.

Selain faktor keamanan, kenyamanan tentu saja lebih baik karena ada kepastian tempat duduk, tidak perlu mendengar suara bising dari pengamen maupun pedagang asongan. Sebagai seorang yang bekerja di kota yang tidak sama dengan tempat tinggal dan harus berangkat pagi-pagi buta (alias kurang tidur) saya berharap bisa tidur di bis sebelum masuk kerja. Namun dengan adanya pengamen dan penjaja dagangan yang terus berganti-ganti harapan itu hilang sudah.

Penggunaan boarding pass (printed name) juga diharapkan mampu mengurangi calo yang biasanya memborong tiket terutama untuk keberangkatan di peak days.

Selamat dan sukses buat PT KAI untuk terobosannya.

Senin, 13 Agustus 2012

Tarif Bus Umum Angkutan Lebaran 2012

Untuk melindungi para penumpang dan pengusaha bus umum, maka pemerintah menetapkan batas tarif atas dan tarif bawah untuk angkutan bus antar kota antar propinsi. Memang untuk pelayanan Non-Ekonomi tarif diserahkan pada mekanisme pasar namun untuk layanan Ekonomi, tarif ditetapkan oleh pemerintah (Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota). Pada dasarnya untuk lebaran tahun 2012 ini masih mengikuti aturan terdahulu, yaitu Peraturan Menteri PerhubunganNomor KM.1 Tahun2009 tanggal 15 Januari 2009 tentang Tarif Dasar Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Antar Propinsi KelasEkonomi Di Jalan Dengan Mobil Bus Umum.
A. Batas Atas Tarif Bus Ekonomi:
1. Wilayah I(Sumatera, Jawa, Bali dan NusaTenggara) Rp. 139,- /penumpang per KM
2. Wilayah II(Kalimantan dan Sulawesi) Rp. 154,- /penumpang per KM
B. Batas Bawah Tarif Bus Ekonomi:
1. Wilayah I(Sumatera, Jawa, Bali dan NusaTenggara) Rp. 86,- /penumpang per KM
2. Wilayah II(Kalimantan dan Sulawesi) Rp. 95,- /penumpang per KM