Rabu, 03 Desember 2014

Apa Sih Bedanya Premium, Pertamax dan Pertamax Plus?

Perbedaan bahan bakar jenis bensin yang dijual oleh PERTAMINA.

1. PREMIUM

Premium adalah bahan bakar minyak jenis distilat berwarna kekuningan yang jernih. Premium merupakan BBM untuk kendaraan bermotor yang paling populer di Indonesia sebab harganya yang paling murah di antara bahan bakar lainnya.
Premium merupakan BBM dengan oktan atau Research Octane Number (RON) terendah di antara BBM untuk kendaraan bermotor lainnya, yakni hanya 88.
Pada umumnya, premium digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti mobil, sepeda motor, motor tempel, dan lain-lain.
Berita baiknya adalah, sejak 2006, premium sudah tanpa timbal sehingga gas buangnya tidak menimbulkan banyak polusi.
Kelemahan Premium
- Dari sisi teknologi, penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan mesin mengalami knocking. Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai dengan gerakan piston. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga terjadi inefisiensi.
- Dari sisi finansial, knocking yang berkepanjangan menyebabkan kerusakan piston sehingga kendaraan bermotor harus diganti pistonnya.
- Menggunakan tambahan pewarna dye
- Mempunyai nilai oktan 88
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah banyak

2. PERTAMAX
Seperti halnya premium, pertamax juga merupakan produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya di kilang minyak.
Pertamax pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan.
Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi setelah tahun 1990, terutama yang telah menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI) dan catalytic converters (pengubah katalitik). Harga jual pertamax lebih mahal daripada premium.
Keunggulan Pertamax
- Bebas timbal
- Oktan atau Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi dari premium.
- Pertamax dapat menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston.
Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan pertamax lebih maksimal karena BBM digunakan secara optimal.
- Ditujukan untuk kendaraan yang menggunakan bahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal.
- Mempunyai nilai oktan 92
- Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding premium

3. PERTAMAX PLUS
Selain premium dan pertamax, yang terakhir adalah pertamax plus. Pertamax plus merupakan bahan bakar yang sudah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC).
Pertamax plus adalah bahan bakar untuk kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI), Variable Valve Timing Intelligent (VVTI), (VTI), Turbochargers, dan catalytic converters.
Keunggulan Pertamax Plus
- Bebas timbal
- Oktan atau Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi dari Pertamax.
- Pertamax Plus bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Penggunaan BBM lebih optimal dibanding premium dan pertamax.
- Bisa membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, dan ruang bakar yang dapat menurunkan performa mesin kendaraan, serta mampu melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada saluran dan tangki bahan bakar.
- BBM ini ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan
- Mempunyai nilai oktan 95
- Toluene sebagai peningkat oktannya
- Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit dibanding BBM lain

dikutip dari oto.detik.com

Selasa, 02 September 2014

Normalisasi Pasokan BBM Bersubsidi

Mulai 26 Agustus 2014, Pertamina, sesuai dengan arahan pemerintah melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat agar tidak terjadi potensi antrian yang berkepanjangan. Yang artinya kebijakan pembatasan bahan bakar pun dicabut.
Sesuai prediksi penulis sebelumnya kebijakan  pembatasan BBM ini memang akan sangat kontraproduktif dan menuai masalah, dan benar saja, usianya tidak lebih dari satu bulan saja.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan dengan mencermati perkembangan situasi yang terjadi di masyarakat, Pertamina mulai malam ini, Selasa (26/8) memutuskan untuk melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi kepada masyarakat sehingga tidak ada lagi pemotongan pasokan baik untuk premium maupun solar. Namun demikian, penyaluran tetap akan dilakukan secara terukur dan terarah sesuai dengan kondisi masing-masing daerah.
 “Terhitung mulai malam ini, penyaluran BBM bersubsidi ke SPBU dilakukan normalisasi untuk memulihkan situasi. Adapun, potensi terlampauinya kuota BBM subsidi dalam APBN-P 2014 yang menjadi dasar pengaturan penyaluran sebelumnya, maka Pemerintah akan memutuskan solusi kebijakan yang tidak akan merugikan Pertamina,” ungkapnya.
PT Pertamina (Persero) menyatakan sejak diberlakukannya normalisasi pasokan, sekitar 95% Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) telah beroperasi secara normal tanpa antrean.
“Berdasarkan pantauan kemajuan proses normalisasi sampai hari ini, sudah 95% SPBU bebas dari antrean panjang. Selebihnya masih ada antrean, tetapi masih dalam batas wajar. Umumnya antrean itu terdiri dari konsumen pemilik sepeda motor,” ungkap Ali.
Pertamina, lanjutnya, masih menyalurkan BBM di atas normal untuk memastikan tidak adanya antrean panjang di SPBU. Kepada masyarakat, Ali mengharapkan agar membeli BBM sesuai kebutuhan yang wajar.
“Konsumen diharapkan membeli BBM sesuai kebutuhan karena Pertamina menjamin ketersediaan BBM, baik bersubsidi maupun non subsidi,” pungkasnya.


Senin, 04 Agustus 2014

Kebijakan pembatasan Bahan Bakar Solar

Pembatasan BBM bersubsidi, khususnya Solar

Sesuai dengan Surat Edaran BPH Migas No. 937/07/Ka BPH/2014 tanggal 24 Juli 2014, PT Pertamina (Persero) sebagai salah satu badan usaha penyalur BBM bersubsidi, akan mulai mengimplementasikan pembatasan BBM bersubsidi, khususnya Solar mulai 1 Agustus 2014.
Sebagai salah satu badan usaha penyalur, Pertamina menjalankan kebijakan tersebut yang dimulai pada tanggal 1 Agustus 2014, dimana seluruh SPBU di Jakarta Pusat tidak lagi menjual Solar bersubsidi.
Kemudian mulai tanggal 4 Agustus 2014, waktu penjualan Solar bersubsidi di seluruh SPBU di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali akan dibatasi dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 18.00 untuk cluster tertentu. Penentuan cluster tersebut difokuskan untuk kawasan industri, pertambangan, perkebunan dan wilayah-wilayah yang dekat dengan pelabuhan dimana rawan penyalahgunaan solar bersubsidi. Sementara itu, SPBU yang terletak di jalur utama distribusi logistik, tidak dilakukan pembatasan waktu penjualan solar. Untuk wilayah-wilayah yang sudah menerapkan pembatasan ataupun pengaturan waktu seperti Batam, Bangka Belitung serta sebagian besar wilayah Kalimantan tetap akan menerapkan aturan sesuai yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat.
Tidak hanya Solar di sektor transportasi, mulai tanggal 4 Agustus 2014, alokasi Solar bersubsidi untuk Lembaga Penyalur Nelayan (SPBB/SPBN/SPDN/APMS) juga akan dipotong sebesar 20% dan penyalurannya mengutamakan kapal nelayan di bawah 30GT.
Selanjutnya, terhitung mulai tanggal 6 Agustus 2014, seluruh SPBU yang berlokasi di jalan tol tidak akan menjual premium bersubsidi, namun hanya menjual Pertamax series. Sampai saat ini total jumlah SPBU di jalan tol mencapai 29 unit. Dari jumlah tersebut, 27 unit SPBU ada di wilayah Marketing Operation Region III (Jawa bagian Barat) dan 2 unit SPBU ada di wilayah Marketing Operation Region V (Jawa Timur).

Pembatasan Solar Subsidi di Jakarta Pusat
Kebijakan pembatasan ini akan mendorong para supir bus maupun truk untuk mencari SPBU yang masih menjual solar bersubsidi. Para supir bus yang melalui daerah Jakarta Pusat tentunya akan mengisi BBM di lokasi sekitar Jakarta Pusat dan akan memicu antrean di wilayah-wilayah sekitarnya. Hal ini sangat mungkin mengakibatkan kemacetan dan memicu konsumsi BBM yang lebih tinggi untuk mengantre.
Bagi supir truk mereka membutuhkan BBM ekstra untuk memutar kendaraan mencari lokasi SPBU yang masih menjual BBM subsidi, jika tidak ada SPBU dimaksud dalam rute yang dipilihnya.

Pembatasan Solar Subsidi pada jam-jam tertentu
Hal ini mendorong para supir mengisi BBM kendaraan secara full mendekati jam 18.00 sehingga justru mengakibatkan antrian yang lebih panjang. Para supir truk dari perusahaan ekspedisi mungkin harus menunggu di SPBU sampai SPBU membuka kesempatan menjual solar bersubsidi, yang mana hal ini dapat menghambat distribusi barang. Sebagai informasi bahwa truk ekspedisi biasanya beroperasi 24 jam sehari dan lebih aktif pada malam hari saat kondisi jalan raya lebih lancar. Dan supir pengangkut bahan kebutuhan pokok terutama sayur-mayur bergerak pada sore hari menjelang malam dan harus tiba tengah malam di pasar induk.
Sekalipun dikatakan "SPBU yang terletak di jalur utama distribusi logistik, tidak dilakukan pembatasan waktu penjualan solar" namun penentuan lokasinya belum dijelaskan secara jelas dan tegas dan hanya memicu keraguan dan kebingungan.
Sebagai kesimpulan kebijakan ini akan menjadi sangat tidak efektif untuk mengurangi konsumsi solar bersubsidi namun justru akan meningkatkan konsumsinya, di pihak lain hal ini akan memicu inefisiensi dan menghambat distribusi. Dan tentunya hal ini akan memicu kenaikan harga barang yang akan dibebankan pada masyarakat, apalagi nelayan pun akan terkena imbasnya.


Prestasi Garuda Indonesia 2014

Pada 15 juli 2014 lalu, Skytrax sebagai  salah satu lembaga yang memberikan penghargaan dalam dunia penerbangan, kembali mengumumkan penghargaan yang mereka berikan pada beberapa airlines yang dianggap terbaik. Pengumuman dilangsungkan di Wind Tunnel Q121 (former Royal Aircraft Establishment), sebagai rangkaian dari Farnborough International Airshow.

Penilaian dilakukan melalui survey yang dilakukan pada traveller dari 160 negara dan berlaku untuk seluruh airline di dunia. Untuk melakukan survey tidak diperlukan pendaftaran maupun biaya, tidak ada keterlibatan pihak ketiga maupun sponsorship, tidak ada biaya untuk menghadiri acara World Airline Awards, tidak ada keterlibatan pihak ketiga dalam penilaian data dan survey ini tidak berhubungan dengan asosiasi perdagangan apapun.

Yang membanggakan pada acara tersebut salah satu airline Indonesia berhasil memperoleh penghargaan tertinggi pada salah satu kategori.

Adalah Garuda Indonesia yang berhasil merebut penghargaan terbaik pada kategori "World's Best Airline Cabin Crew Award in 2014".

Selain kategori itu, Garuda Indonesia juga memperoleh,
- ranking 7, dalam kategori Airline of the Year 2014
- ranking 7, dalam kategori World Best Airport Services
- ranking 9, dalam kategori World's Best Airline First Class
- ranking 8, dalam kategori World's Best Airline Business Class
- ranking 2, dalam kategori World's Best Airline Economy Class
- ranking 6, dalam kategori World's Best First Class Airline Seats
- ranking 9, dalam kategori World's Best Business Class Airline Seats
- ranking 3, dalam kategori World's Best Economy Class Airline Seats
- ranking 4, dalam kategori Best Airlines in Asia
- ranking 2, dalam kategori Best Airline Staff Service in Asia
- ranking 10, dalam kategori Best Economy Class Airline Catering

Berikut 20 besar airline terbaik 2014 versi skytrax :
1 Cathay Pacific Airways
2 Qatar Airways
3 Singapore Airlines
4 Emirates
5 Turkish Airlines
6 ANA All Nippon Airways
7 Garuda Indonesia
8 Asiana Airlines
9 Etihad Airways
10 Lufthansa
11 Qantas Airways
12 EVA Air
13 Swiss
14 Thai Airways
15 Virgin Australia
16 Air New Zealand
17 British Airways
18 Malaysia Airlines
19 Hainan Airlines
20 Bangkok Airways

Mudah-mudahan prestasi ini dapat menjadi pemacu semangat bagi Garuda Indonesia untuk semakin lebih baik dan menjadi barometer pelayanan industri penerbangan di Indonesia.



Rabu, 26 Februari 2014

Komitmen Bombardier sehubungan pesanan LionAir


Pesawat Bombardier pesanan Lion Air
Bombardier C-Ceries

Oktober lalu, Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana mengatakan bahwa maskapai ini akan menyelesaikan pesanan untuk CS300 pada akhir 2013 dan ia menambahkan bahwa jumlah pesanan akan berada di kisaran dua digit.

Bulan lalu , Rusdi Kirana mengisyaratkan bahwa pembicaraan dengan Bombardier sehubungan pesanan CSeries melambat. Dia menolak anggapan jika keterlambatan jadwal pembuatan CSeries yang mengakibatkannya.

Saat ini Bombardier masih bekerja keras untuk mengamankan Lion Air sebagai pelanggan, walaupun belum terlalu yakin dengan pesanan yang datang langsung dari operator.

"Yang bisa saya katakan adalah telah banyak diskusi (sehubungan hal ini). Kami sudah rapat dengan Lion Air dan kami akan sangat terhormat dan bangga jika mereka akan melihat pesawat kami, "kata Presiden Bombardier Commercial Aircraft Mike Arcamone dalam sebuah wawancara dalam pameran udara di Singapura .

Dia mengatakan airline Indonesia telah "membeli banyak pesawat" , dan bahwa pembuat pesawat berharap untuk melanjutkan diskusi ketika operator memutuskan untuk mencari pesawat narrow-bodies yang lebih kecil .

Arcamone menambahkan bahwa perwakilan Lion telah mengunjungi fasilitas perakitan pembuatan badan pesawat di Montreal, dan " sangat antusias " dengan CSeries .

"Saya yakin mereka akan mencari Bombardier jika ada kebutuhan untuk pesawat 100-150 kursi" kata Arcamone. Dia menambahkan bahwa mereka memiliki tenaga penjualan penuh yang berbasis di Indonesia .






Dilansir dari flightglobal.com

Jumat, 03 Januari 2014

2 letter code. 3 letter code and numerical code of nations (Part 5)

Bagian 4


No 2 Letter Code 3 Letter Code Numerical Code Country
201 LK LKA 144 SRI LANKA
202 SH SHN 654 ST. HELENA
203 PM SPM 666 ST. PIERRE AND MIQUELON
204 SD SDN 736 SUDAN
205 SR SUR 740 SURINAME
206 SJ SJM 744 SVALBARD AND JAN MAYEN ISLANDS
207 SZ SWZ 748 SWAZILAND
208 SE SWE 752 SWEDEN
209 CH CHE 756 SWITZERLAND
210 SY SYR 760 SYRIAN ARAB REPUBLIC
211 TW TWN 158 TAIWAN, PROVINCE OF CHINA
212 TJ TJK 762 TAJIKISTAN
213 TZ TZA 834 TANZANIA, UNITED REPUBLIC OF
214 TH THA 764 THAILAND
215 TG TGO 768 TOGO
216 TK TKL 772 TOKELAU
217 TO TON 776 TONGA
218 TT TTO 780 TRINIDAD AND TOBAGO
219 TN TUN 788 TUNISIA
220 TR TUR 792 TURKEY
221 TM TKM 795 TURKMENISTAN
222 TC TCA 796 TURKS AND CAICOS ISLANDS
223 TV TUV 798 TUVALU
224 UG UGA 800 UGANDA
225 UA UKR 804 UKRAINE
226 AE ARE 784 UNITED ARAB EMIRATES
227 GB GBR 826 UNITED KINGDOM
228 US USA 840 UNITED STATES
229 UM UMI 581 U.S. MINOR ISLANDS
230 UY URY 858 URUGUAY
231 UZ UZB 860 UZBEKISTAN
232 VU VUT 548 VANUATU
233 VE VEN 862 VENEZUELA
234 VN VNM 704 VIET NAM
235 VG VGB 092 VIRGIN ISLANDS (BRITISH)
236 VI VIR 850 VIRGIN ISLANDS (U.S.)
237 WF WLF 876 WALLIS AND FUTUNA ISLANDS
238 EH ESH 732 WESTERN SAHARA
239 YE YEM 887 YEMEN
240 ZM ZMB 894 ZAMBIA
241 ZW ZWE 716 ZIMBABWE

2 letter code. 3 letter code and numerical code of nations (Bagian 4)

Bagian 3

No 2 Letter Code 3 Letter Code Numerical Code Country
151 NR NRU 520 NAURU
152 NP NPL 524 NEPAL
153 NL NLD 528 NETHERLANDS
154 AN ANT 530 NETHERLANDS ANTILLES
155 NC NCL 540 NEW CALEDONIA
156 NZ NZL 554 NEW ZEALAND
157 NI NIC 558 NICARAGUA
158 NE NER 562 NIGER
159 NG NGA 566 NIGERIA
160 NU NIU 570 NIUE
161 NF NFK 574 NORFOLK ISLAND
162 MP MNP 580 NORTHERN MARIANA ISLANDS
163 NO NOR 578 NORWAY
164 OM OMN 512 OMAN
165 PK PAK 586 PAKISTAN
166 PW PLW 585 PALAU
167 PA PAN 591 PANAMA
168 PG PNG 598 PAPUA NEW GUINEA
169 PY PRY 600 PARAGUAY
170 PE PER 604 PERU
171 PH PHL 608 PHILIPPINES
172 PN PCN 612 PITCAIRN
173 PL POL 616 POLAND
174 PT PRT 620 PORTUGAL
175 PR PRI 630 PUERTO RICO
176 QA QAT 634 QATAR
177 RE REU 638 REUNION
178 RO ROM 642 ROMANIA
179 RU RUS 643 RUSSIAN FEDERATION
180 RW RWA 646 RWANDA
181 KN KNA 659 SAINT KITTS AND NEVIS
182 LC LCA 662 SAINT LUCIA
183 VC VCT 670 SAINT VINCENT AND THE GRENADINES
184 WS WSM 882 SAMOA
185 SM SMR 674 SAN MARINO
186 ST STP 678 SAO TOME AND PRINCIPE
187 SA SAU 682 SAUDI ARABIA
188 SN SEN 686 SENEGAL
189 RS SRB 688 SERBIA
190 SC SYC 690 SEYCHELLES
191 SL SLE 694 SIERRA LEONE
192 SG SGP 702 SINGAPORE
193 SK SVK 703 SLOVAKIA (Slovak Republic)
194 SI SVN 705 SLOVENIA
195 SB SLB 090 SOLOMON ISLANDS
196 SO SOM 706 SOMALIA
197 ZA ZAF 729 SOUTH AFRICA
198 SS SSD 710 SOUTH SUDAN
199 GS SGS 239 SOUTH GEORGIA AND SOUTH S.S.
200 ES ESP 724 SPAIN

Bagian 5

2 letter code. 3 letter code and numerical code of nations (Bagian 3)

Bagian 2

No 2 Letter Code 3 Letter Code Numerical Code Country
101 IN IND 356 INDIA
102 ID IDN 360 INDONESIA
103 IR IRN 364 IRAN (ISLAMIC REPUBLIC OF)
104 IQ IRQ 368 IRAQ
105 IE IRL 372 IRELAND
106 IL ISR 376 ISRAEL
107 IT ITA 380 ITALY
108 JM JAM 388 JAMAICA
109 JP JPN 392 JAPAN
110 JO JOR 400 JORDAN
111 KZ KAZ 398 KAZAKHSTAN
112 KE KEN 404 KENYA
113 KI KIR 296 KIRIBATI
114 KP PRK 408 KOREA, D.P.R.O.
115 KR KOR 410 KOREA, REPUBLIC OF
116 KW KWT 414 KUWAIT
117 KG KGZ 417 KYRGYZSTAN
118 LA LAO 418 LAOS
119 LV LVA 428 LATVIA
120 LB LBN 422 LEBANON
121 LS LSO 426 LESOTHO
122 LR LBR 430 LIBERIA
123 LY LBY 434 LIBYAN ARAB JAMAHIRIYA
124 LI LIE 438 LIECHTENSTEIN
125 LT LTU 440 LITHUANIA
126 LU LUX 442 LUXEMBOURG
127 MO MAC 446 MACAU
128 MK MKD 807 MACEDONIA
129 MG MDG 450 MADAGASCAR
130 MW MWI 454 MALAWI
131 MY MYS 458 MALAYSIA
132 MV MDV 462 MALDIVES
133 ML MLI 466 MALI
134 MT MLT 470 MALTA
135 MH MHL 584 MARSHALL ISLANDS
136 MQ MTQ 474 MARTINIQUE
137 MR MRT 478 MAURITANIA
138 MU MUS 480 MAURITIUS
139 YT MYT 175 MAYOTTE
140 MX MEX 484 MEXICO
141 FM FSM 583 MICRONESIA, FEDERATED STATES OF
142 MD MDA 498 MOLDOVA, REPUBLIC OF
143 MC MCO 492 MONACO
144 MN MNG 496 MONGOLIA
145 ME MNE 499 MONTENEGRO
146 MS MSR 500 MONTSERRAT
147 MA MAR 504 MOROCCO
148 MZ MOZ 508 MOZAMBIQUE
149 MM MMR 104 MYANMAR (Burma)
150 NA NAM 516 NAMIBIA
Bagian 4

2 letter code. 3 letter code and numerical code of nations (Bagian 2)

Bagian 1
No 2 Letter Code 3 Letter Code Numerical Code Country
51 CK COK 184 COOK ISLANDS
52 CR CRI 188 COSTA RICA
53 CI CIV 384 COTE D'IVOIRE
54 HR HRV 191 CROATIA 
55 CU CUB 192 CUBA
56 CY CYP 196 CYPRUS
57 CZ CZE 203 CZECH REPUBLIC
58 DK DNK 208 DENMARK
59 DJ DJI 262 DJIBOUTI
60 DM DMA 212 DOMINICA
61 DO DOM 214 DOMINICAN REPUBLIC
62 TP TMP 626 EAST TIMOR
63 EC ECU 218 ECUADOR
64 EG EGY 818 EGYPT
65 SV SLV 222 EL SALVADOR
66 GQ GNQ 226 EQUATORIAL GUINEA
67 ER ERI 232 ERITREA
68 EE EST 233 ESTONIA
69 ET ETH 231 ETHIOPIA
70 FK FLK 238 FALKLAND ISLANDS (MALVINAS)
71 FO FRO 234 FAROE ISLANDS
72 FJ FJI 242 FIJI
73 FI FIN 246 FINLAND
74 FR FRA 250 FRANCE
75 FX FXX 249 FRANCE, METROPOLITAN
76 GF GUF 254 FRENCH GUIANA
77 PF PYF 258 FRENCH POLYNESIA
78 TF ATF 260 FRENCH SOUTHERN TERRITORIES
79 GA GAB 266 GABON
80 GM GMB 270 GAMBIA
81 GE GEO 268 GEORGIA
82 DE DEU 276 GERMANY
83 GH GHA 288 GHANA
84 GI GIB 292 GIBRALTAR
85 GR GRC 300 GREECE
86 GL GRL 304 GREENLAND
87 GD GRD 308 GRENADA
88 GP GLP 312 GUADELOUPE
89 GU GUM 316 GUAM
90 GT GTM 320 GUATEMALA
91 GN GIN 324 GUINEA
92 GW GNB 624 GUINEA-BISSAU
93 GY GUY 328 GUYANA
94 HT HTI 332 HAITI
95 HM HMD 334 HEARD AND MC DONALD ISLANDS
96 VA VAT 336 HOLY SEE (VATICAN CITY STATE)
97 HN HND 340 HONDURAS
98 HK HKG 344 HONG KONG
99 HU HUN 348 HUNGARY
100 IS ISL 352 ICELAND
Bagian 3

2 letter code. 3 letter code and numerical code of nations (Bagian 1)

Di bawah ini adalah 2 letter code menurut ISO (International Organization for Standardization), 3 letter code dan numerical code PBB yang diakui PBB.

No 2 Letter Code 3 Letter Code Numerical Code Country
1 AF AFG 4 AFGHANISTAN
2 AL ALB 8 ALBANIA
3 DZ DZA 12 ALGERIA
4 AS ASM 16 AMERICAN SAMOA
5 AD AND 20 ANDORRA
6 AO AGO 24 ANGOLA
7 AI AIA 660 ANGUILLA
8 AQ ATA 10 ANTARCTICA
9 AG ATG 28 ANTIGUA AND BARBUDA
10 AR ARG 32 ARGENTINA
11 AM ARM 51 ARMENIA
12 AW ABW 533 ARUBA
13 AU AUS 36 AUSTRALIA
14 AT AUT 40 AUSTRIA
15 AZ AZE 31 AZERBAIJAN
16 BS BHS 44 BAHAMAS
17 BH BHR 48 BAHRAIN
18 BD BGD 50 BANGLADESH
19 BB BRB 52 BARBADOS
20 BY BLR 112 BELARUS
21 BE BEL 56 BELGIUM
22 BZ BLZ 84 BELIZE
23 BJ BEN 204 BENIN
24 BM BMU 60 BERMUDA
25 BT BTN 64 BHUTAN
26 BO BOL 68 BOLIVIA
27 BA BIH 70 BOSNIA AND HERZEGOWINA
28 BW BWA 72 BOTSWANA
29 BV BVT 74 BOUVET ISLAND
30 BR BRA 76 BRAZIL
31 IO IOT 86 BRITISH INDIAN OCEAN TERRITORY
32 BN BRN 96 BRUNEI DARUSSALAM
33 BG BGR 100 BULGARIA
34 BF BFA 854 BURKINA FASO
35 BI BDI 108 BURUNDI
36 KH KHM 116 CAMBODIA
37 CM CMR 120 CAMEROON
38 CA CAN 124 CANADA
39 CV CPV 132 CAPE VERDE
40 KY CYM 136 CAYMAN ISLANDS
41 CF CAF 140 CENTRAL AFRICAN REPUBLIC
42 TD TCD 148 CHAD
43 CL CHL 152 CHILE
44 CN CHN 156 CHINA
45 CX CXR 162 CHRISTMAS ISLAND
46 CC CCK 166 COCOS (KEELING) ISLANDS
47 CO COL 170 COLOMBIA
48 KM COM 174 COMOROS
49 CG COG 178 CONGO
50 CD COD 180 CONGO, THE DRC




Bagian 2